GKJW Jemaat Ranurejo menjadi tuan dan nyonya rumah kegiatan Live in Intergenerasi se-MD Besuki Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada sabtu s.d minggu, 22-23 Juni 2024. Tema yang diusung pada kegiatan tersebut adalah “Rumah Manis Bersama (RUMABER)”. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat hubungan antar generasi sekaligus memperkokoh iman dan pelayanan di Tengah-tengah jemaat.
Kegiatan Live in Intergenerasi ini dilakukan dengan penuh semangatdan dihadiri oleh berbagai generasi jemaat mulai dari KPAR, KPPM, KPPW, KPAY serta PHMJ. Sebanyak 10 jemaat se-MD Besuki Timur hadir dalam kegiatan ini diantaranya: Jemaat Ranurejo, Jemaat Wonorejo, Jemaat Banyuwangi, Jemaat Jajag, Jemaat Genteng, Jemaat Tulungrejo, Jemaat Purwodadi, Jemaat Pesanggaran, Jemaat Sumberagung dan Jemaat Purwosari. PHMD Besuki Timur juga turut hadir dalam kegiatan ini. Para peserta mulai melakukan registrasi pada pukul 11.00 – 13.00 WIB.
Acara dimulai dengan ibadah pembukaan pada pukul 13.00 WIB. Ibadah dipimpin oleh Vikar Yodi Agung Wiranata. Bacaan pada ibadah pembukaaninidiambildari 1 Korintus 1:10-17. Dalam khotbahnya Vikar Yodi menggambarkan tentang rumah, dimana rumah tidak hanya Gedung atau tempat berteduh tetapi rumah juga adalah tempat yang memberikan rasa nyaman. GKJW adalah rumah kita bersama. Melalui kegiatan ini GKJW menuju Gereja Intergenerasi, dimana tidak ada sekat-sekat yang saling menghalangi. Sehingga Gereja menjadi tempat yang nyaman untuk dijadikan titik kumpul antar generasi. Kita bersama-sama dan bersatu padu dalam satu tubuh Kristus untuk saling melayani, tambah Vikar Yodi dalam khotbahnya. Setelah ibadah pembukaan dilanjutkan sambutan dari ketua panitia Live in Intergenerasi yaitu Bapak Fery Ferdianto serta ketua PHMD Besuki Timur yaitu Pdt. Fajar Wicaksono, S.Pd.
Acara selanjutnya adalah Jagongan Bersama tentang “Gereja Intergenerasi”. Acara ini dipimpin oleh Pdt. Ubin Maulana. Pdt. Ubin menjelaskan dengan detail tentang “Gereja Intergenerasi”. Menurut Tata Pranata GKJW tentang Warga Bab 2 Pasal 2, Gereja adalah Persekutuan orang percaya mulai dari warga anak hingga warga dewasa. Setiap generasi memiliki karakteristik masing-masing. Menurut Teori Generasi terdapat beberapa kategori, yaitu: Generasi Alpha (lahir 2011-2025) masuk kategori bayi hingga anak besar, Generasi Z (lahir 1995-2010) kategori remaja hingga dewasa muda, Generasi Y (lahir 1982-1994) kategori dewasa muda hingga dewasa, Generasi X (lahir 1963-1981) kategori dewasa, Generasi Boomer (lahir 1944-1962) kategori lansia, Generasi Silent (lahir 1925-1943) kategori lansia, dan Generasi GI (lahir 1906-1924) kategori lansia namun sudah sangat jarang.
Kita di GKJW terbiasa dengan kegiatan ibadah kategorial. Dengan adanya intergenerasi ini mengingatkan kita untuk saling berkombinasi bukan meniadakan kegiatan kategorial. Dalam jagongan tersebut Pdt. Ubin juga menjelaskan tentang Indikator Gereja Intergenerasi pada berbagai bidang, yaitu: Bidang Pengambil Kebijakan, Bidang Teologi, Bidang Persekutuan, Bidang Kesaksian dan Pelayanan, Bidang Penatalayanan dan Lintas Bidang. Melalui Gereja Intergenerasi ini kita diingatkan sebagai satu keluarga Allah kita saling membutuhkan dan dapat bertumbuh bersama.
Setelah kegiatan jagongan selesai, para peserta menuju ke penginapan masing-masing untuk beristirahat dan bersih diri. Peserta kembali kelokasi kegiatan pada pukul 17.30 untuk makan malam bersama dan dilanjutkan dengan sesi “TALENT SHOW”. Dalam sesi “TALENT SHOW” ini terlihat momen kebersamaan dan keberagaman para peserta dari berbagai generasi dan jemaat. Setiap jemaat memberikan performater baik mereka alam sesi ini. Mereka saling bersinergi dan bersatu padu untuk memeriahkan sesi ini meskipun berasal dari berbagai generasi. Beberapa performa yang ditampilkan pada sesi “TALENT SHOW” ini diantaranya: Gerak dan Lagu (Ranurejo, Wonorejo, Sumberagung, Banyuwangi, Jajag, Purwodadi, Genteng), Fragmen (Pesanggaran), Drama (Purwosari) dan wayang golek-golekan (Tulungrejo). Para peserta tetap bersemangat untuk menyaksikan dan mengikuti sesi ini meskipun acaranya berlangsung hingga pukul 22.00 WIB.Selanjutnya para peserta kembali kepenginapan masing-masing untuk istirahat malam.
Hari kedua pukul 08.00 WIB dilaksanakan Ibadah Minggu Intergenerasi. Ibadah ini dilayani oleh Pdt. Dwi Hastuti, S.Si dan dalam pelayanan ini di ikuti oleh semua jenjang usia mulai dari anak, pemuda, dewasa hingga lansia. Dalam ibadah ini juga dilibatkan semua unsur kategorial untuk berkontribusi dalam pelayanan. Beberapa perwakilan yang turut serta dalam pelayanan ibadah ini diantaranya: Doa Epiklese (KPAR Wonorejo), PembacaanAlkitab (KPPW Tulungrejo), Pengakuan Iman (KPPM Jajag), DoaSyafaat (KPAY Banyuwangi, KPPW Genteng, KPAR Purwodadi, KPPM Purwosari), PetugasPengedar Kantong Persembahan (KPAR Genteng, KPAR Purwosari, KPPM Ranurejo, KPPM Sumberagung, KPPW Banyuwangi, KPAY Purwodadi).
Firman Tuhan pada ibadah minggu intergenerasi ini diambil dari 2 Korintus 6:11-15 dan Markus 4:35-41. Dalam khotbahnya, Pdt. Dwi Hastuti, S.Si menjelaskan bahwa rumah adalah tempat kita membangun relasi kehidupan. Relasi kehidupan yang dibangun adalah saling positif. Dalam rumah sebenarnya sangat semarak karena isinya sangat beragam. GKJW sebagai rumahk ita juga sangat beragam, ada yang tinggal di kota ada pula yang tinggal di desa. Agar rumah menjadi ideal maka setiap orang harus mau membuka hatinya untuk menerima yang lain yaitu menerima setiap masukan, pendapat dan keberagaman. Rasul Paulus juga pernah mengingatkan kita untuk membuka hati lebar-lebar. Berbeda adalah hal yang wajar, tetapi perlu saling bekerjasama untuk menciptakan suasana yang baik. Gereja ini adalah milik Tuhan. Kita tidak perlu khawatir karena Tuhan yang pegang kendali, Tuhanlah yang mengarahkan. Kita semua diajak untuk ambil bagians esuai dengan kehendak Tuhan. Kita diingatkan oleh Markus, jika ada badai yang mengamuk janganlah khawatir karena Gereja ini milik Tuhan, tambah Pdt. Dwi Hastuti, S.Si dalam penutup khotbahnya.
Setelah ibadah minggu sesi selanjutnya adalah Outbound. Outbound ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar generasi melalui aktivitas yang melatih Kerjasama, komunikasi dan kepercayaan antar peserta dari berbagai usia. Pesertadi bagi menjadi 10 kelompok berdasarkan asal jemaatnya.Setiap kelompok terdiri dari berbagai usia mulai dari anak-anak, pemuda, dewasa hingga lansia. Aktivitas outbound ini dibagi menjadi 5 pos, dimana para peserta harus melewati tantangan di setiap posnya. Pada setiap pos terdapat 2 kelompok yang akan saling berhadapan. Beberapa tantangan dalam outbound ini yaitu: Pos 1 Oper Karet Gelangmenggunakan Sedotan Es, Pos 2 Lompat Beregu, Pos 3 Oper Sarung, Pos 4 Oper Bola menggunakan Gelas Air Mineral, Pos 5 Tebak Gaya menggunakan Kertas. Setelah semua pos berhasil dilalui, seluruh peserta berkumpul untuk membagikan pesan dan kesannya dari kegiatan ini. Banyak peserta merasa kegiatan ini mendekatkan mereka satu sama lain dan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kerjasama antar generasi. Panitia juga memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik di setiap pos. Penilaian didasarkan pada keberhasilan mereka dalam menyelesaikan tantangan dengan waktu tercepat dan Kerjasama terbaik.
Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, maka seluruh peserta menikmati makan siang bersama sebelum pulang ke jemaatnya masing-masing. Kegiatan Live in Intergenerasi se-MD Besuki Timur di GKJW Jemaat Ranurejo berjalan dengan lancar dan sukses. Seluruh peserta merasa senang dan mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kegiatan ini. Semoga kegiatans emacam ini bisa rutin dilaksanakan untuk mempererat hubungan antar generasi di masing – masing jemaat se-MD Besuki Timur. Kiranya segala kebaikan selalu menyertai kita semua. Segala Puji, Hormat dan Kemuliaan bagi Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, Ketiganya yang Esa. Amin.