FESTIVAL PADUAN SUARA ADIYUSWA SE-MD BESUKI TIMUR 2025

MD Bestim184 views

GKJW Jemaat Tulungrejo, 19 Juli 2025

Sabtu, 19 Juli 2025 menjadi hari yang penuh sukacita bagi para warga adiyuswa GKJW se-Majelis Daerah (MD) Besuki Timur. Festival Paduan Suara Adiyuswa yang digelar di GKJW Jemaat Tulungrejo ini diikuti oleh 10 jemaat, meski salah satu di antaranya, GKJW Ranurejo, berhalangan hadir secara langsung karena terjebak kemacetan di lintas Situbondo–Banyuwangi akibat kepadatan lalu lintas di wilayah penyeberangan Ketapang. Sebagai bentuk partisipasi, GKJW Ranurejo tetap mengirimkan video penampilan mereka. Meskipun tidak semua jemaat dapat hadir, antusiasme dan semangat pelayanan para adiyuswa tidak surut. Mereka membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk terus berkarya, memuji Tuhan, dan mempererat seduluran antar jemaat.

Jemaat yang hadir antara lain:

  • GKJW Wonorejo
  • GKJW Banyuwangi
  • GKJW Tulungrejo
  • GKJW Genteng
  • GKJW Jajag
  • GKJW Purwodadi
  • GKJW Purwosari
  • GKJW Pesanggaran
  • GKJW Sumberagung

Tepat pukul 09.00 WIB, acara dimulai dan dipandu oleh duo pembawa acara yang enerjik, B. Rima dan Sdr. Tigas . Dengan kemampuan komunikasi yang hangat dan bersahabat, keduanya berhasil menciptakan suasana penuh semangat sejak awal hingga akhir acara. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Tahunan MD Besuki Timur Tahun 2025.

Sebelum doa pembuka, Koordinator KPAYD Besuki Timur, Bapak Jadius Budiono, mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu “Pamarta Kula Agesang” sebagai bentuk pujian bersama. Doa pembuka dilayani oleh Pdt. Fajar Wicaksono, S.Pd, dari GKJW Jemaat Jajag.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Yosua Anggi Hermanto, S.Si (GKJW Tulungrejo) yang sekaligus menjadi tuan rumah kegiatan. Dengan mengangkat ayat dari Amsal 16:31, “Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran,” beliau menekankan bahwa usia tua bukanlah akhir dari pelayanan, melainkan puncak hikmat dan kemuliaan. Rambut putih menjadi simbol refleksi hidup dan pengalaman yang dilalui dalam terang kebenaran Tuhan.

Usai firman, sambutan disampaikan oleh:

  • Bapak Edi Sampurno, mewakili panitia lokal (Bpk. Luluk Sapto H.)
  • Bapak Jadius Budiono, selaku Koordinator KPAYD
  • Dwi Hastuti, S.Si, Ketua Pengurus Harian MD Besuki Timur, yang mengapresiasi semangat luar biasa dari para adiyuswa yang tetap aktif dan bersukacita dalam pelayanan.

Festival paduan suara pun dimulai dengan penampilan dari setiap jemaat. Lagu wajib yang dibawakan adalah “Pamarta Kula Agesang”, sementara lagu pilihan diserahkan kepada masing-masing jemaat untuk memilih dari repertoar lagu gerejawi mereka sendiri. Tim juri terdiri dari perwakilan beberapa jemaat, dengan kriteria penilaian meliputi kekompakan, kreativitas, keharmonisan, ekspresi, dan penghayatan lagu.

Sembari menanti hasil penilaian, para peserta disuguhi sesi doorprize yang dipandu oleh MC. Peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah menarik. Salah satu pertanyaan paling berkesan adalah, “Siapa peserta dengan usia tertua yang hadir?” — jawabannya adalah seorang peserta berusia 85 tahun, yang mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Setelah penampilan semua jemaat dan perhitungan selesai, panitia mengumumkan pemenang dalam beberapa kategori:

  • Kategori Terheboh
    Juara 1: GKJW Tulungrejo
    Juara 2: GKJW Jajag
  • Kategori Terkompak
    Juara 1: GKJW Wonorejo
    Juara 2: GKJW Sumberagung
  • Kategori Terserasi
    Juara 1: GKJW Banyuwangi
    Juara 2: GKJW Purwodadi
  • Kategori Terunik
    Juara 1: GKJW Genteng
    Juara 2: GKJW Ranurejo (lewat video)
  • Kategori Terlucu
    Juara 1: GKJW Purwosari
    Juara 2: GKJW Pesanggaran

  • Kategori Terfavorit
    Dimenangkan oleh: GKJW Banyuwangi

Penyerahan piagam kenang-kenangan kepada para pemenang dilakukan dengan penuh sukacita, diiringi senyum dan tepuk tangan dari seluruh peserta. Setelah itu, seluruh peserta menikmati makan siang bersama dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.

Sebagai penutup, acara ditutup dengan doa oleh Pdt. Hanania Agustina Dyah Sulistyowati dari GKJW Jemaat Genteng. Seluruh peserta kemudian saling bersalaman sambil menyanyikan lagu “Sampai Bertemu” sebelum kembali ke jemaat masing-masing dengan hati penuh sukacita. Festival ini menjadi bukti nyata bahwa tetap semangat  hidup di tengah jemaat, khususnya melalui kaum adiyuswa yang tetap bersinar dalam kemuliaan Tuhan. Gusti tansah Mberkahi kita sedaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *