Gunungan Hasil Bumi Meriahkan Hari Raya Unduh-Unduh GKJW Jemaat Banyuwangi
BANYUWANGI, MD Bestim – Persembahan merupakan salah satu upaya mengungkapkan syukur kepada Tuhan.
Dalam iman Kristen, persembahan dimaksudkan untuk berterima kasih kepada Tuhan atas berkat yang sudah diterima dalam kehidupan sehari-hari.
Di lingkup Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW), persembahan juga dimaknai demikian dan dirayakan dengan sukacita. Biasanya, warga jemaat akan menyerahkan persembahan dalam bentuk barang yang hasilnya diserahkan pada gereja. Hari raya persembahan, atau unduh-unduh, selalu terasa istimewa di GKJW, dengan ciri khas masing-masing di wilayahnya.
Seperti di GKJW Jemaat Banyuwangi, pada Minggu (13/10), unduh-unduh dirayakan dengan sukacita oleh semua kalangan warga jemaat, mulai dari Balita hingga Adi Yuswa (lansia).
Masing-masing menyerahkan persembahannya sesuai dengan kemampuan dan diserahkan dengan sukacita.
Namun, yang membuat berbeda dengan unduh-unduh sebelumnya, sebuah gunungan dari hasil bumi, ikut diserahkan secara simbolis sebelum ibadah berlangsung.
Gunungan berbentuk kerucut ini terdiri atas beberapa jenis buah dan sayuran, seperti terong, tomat, selada, cabai, kacang panjang, pepaya, buah naga, pir, dan nanas.
Dalam kothbahnya, Pendeta Dwi Hastuti, menyampaikan gunungan ini merupakan suatu simbol pengingat agar warga jemaat selalu tertuju kepada Tuhan.
“Sehingga apapun yang terjadi dalam hidup tidak mempengaruhi niat hati kita untuk terus tertuju kepada Tuhan,” katanya.
Usai ibadah berlangsung, gunungan yang diletakkan di sisi barat altar itu dibawa ke halaman depan gereja untuk dibagikan kepada anak-anak jenjang Balita hingga Remaja.
“Gunungan ini merupakan persembahan dari warga jemaat, orang tua, sebagai ungkapan syukur untuk diberikan kepada anak-anak,” terang Pendeta Dwi Hastuti.
Sebelum mengambil buah dan sayur, salah satu pamong mengingatkan untuk mengambil secukupnya dan tidak perlu berebut. Tuhan Memberkati kita semua. (*)
